Jumat, 29 Agustus 2008
* JUEGOS FOR CHILDREN
* UNDANG UNDANG 40 th. 2007
Undang undang 40 tahun 2007 jadi panduan ter-valid buat badan usaha yang akan didirikan.
Kamis, 28 Agustus 2008
* MENEMBUS BATAS .dua.
..aku jadi gembira, karna masih punya kaki..
Siang itu carrefour lagi padat padatnya. Istri ku ngantri di barisan menuju counter cashier. Di depannya trolley berisi belanjaan penuh. Ini memang belanja awal bulan. Pas tiba giliran. Selesailah seluruh belanjaan dinilai. 'Satu juta dua ratus ribu ibu. Mau cash atau credit card ?'.
Istriku yang cantik ini, yang selalu susah memadamkan berahi ku, dengan enjoy melakukan pembayaran. Cash ! Dia anti kartu kredit. Pengutang, katanya.
Enjoy ? apanya yang enjoy. Di mobil bisa panas dia. 'Cobala bang. Belanja kita aja pun sudah sebesar ini. Darimana lagi bisa membiayai kredit mobil. Kartu kredit. Kredit rumah. Teve kabel. Sekolah..... semakin sayup, karna volume Dire Straits makin ku tinggi kan'... Hehe.. biar saja dia ngomel. Toh, setelah itu nanti akan ku 'bom' dengan kata kata rayuan. Kita ngobrol. Dan pasti, aku dapat jawaban akhir 'ah diam lah kau bang'. Ini jawaban yang paling mesra dari istri ku. Dasar istri ku ini ya.
Keluhan sepintas istri ku ini, adalah keluhan yang enteng keluar dari mulut sebagian banyak orang. Tingkat kesulitan yang makin tinggi, beban yang makin berat. Selalu mengeluh. Kita ini masih menikmati berada di dalam batas keterbatasan.
Coba mulai dibalik. 'Gila ya, masa sulit gini, kita masih mampu belanja semahal ini. Puji Tuhan banget ya'. Kalau gagal sekali. Jangan langsung meringis. Coba bikin senyum lebar : 'Hehe. tadi meleset. Besok coba cara lain ah'. Jatuh sekali. Bangun. Jatuh lagi. Bangun lagi. Jatuh lagi. Bangun lagi. Asal tau saja, yang membedakan orang sukses dengan orang gagal. Orang gagal cuman kuat jatuh 3 kali. Selanjutnya bilang gini :'ah sudahlah itu. Kapok aku'. Menyerah.
Orang sukses punya persediaan jatuh-bangun berlipat kali banyak dibanding orang gagal.
Bayangkan saja. Kalau kita sedikit sabar dan tabah, seharusnya jatuh yang ke-lima kali, jalan berikutnya adalah bangun-bangun-bangun-bangun. Sukses terus. Ini sudah berhenti di jatuh yang kedua. Coba yang baru ya mengalami lagi jatuh bangun tadi. Pas jatuh kedua menyerah. Pindah lagi. Ya cuman menikmati jatuhnya 'mulu'.
Wong Solo. Anda tau perusahaan ini ? Pemilik ayam bakar yang terkenal itu. Sekarang sih, kita bisanya kagum 'doank'. Kita engga berusaha mencari tau kapan dimulai. Jatuh berapa kali. Merasa terhina. Diketawain orang. Yan gkita lihat cuman betapa resto yang mereka miliki luar baisa besar. Cabangnya dimana-mana. Setelah itu kita hitung hitung pendapatan bulanan.
Belum lagi kalau kita saksikan sendiri 'Hammer' warna kuning itu menjelajah jalanan raya Medan.
Cuman wong solo bisa ? wong jogja juga bisa. wong surabaya juga bisa. apalagi wong batak. Cobalah. Dan siapkan mental untuk menghadapi kejatuhan berkali-kali. Ketahanan pun harus menembus batas.
Senin, 25 Agustus 2008
* MENEMBUS BATAS !
Stevie Wonder. Jangankan untuk melihat, mengintip saja pun dia tidak bisa. Kita sih senangnya hanya terkagum-kagum atas kejeniusan dan keberuntungannya menjadi artis terbesar sepanjang masa.
Kita tidak pernah mencari tau. Apa yang terjadi pada dirinya dan keluarga sejak dia dilahirkan dalam kondisi. Buta. Dunia terasa gelap. Dunia terasa gelap ? Ternyata tidak. Buat kedua orang tua Stevie W, terangnya dunia baru saja dimulai.
Pernah nonton Forest Gump ? Itu filem yang betul betul bagus. Sebuah cerita yang menginspirasi saya yang dulu selalu 'menikmati' kelemahan, kekurangan, dan keterbatasan. Orang yang menikmati kelemahan adalah orang yang membuat sebuah kekurangan menjadi justifikasi untuk tidak melakukan apa apa. Forest Gump. Seorang yang mentalnya terbelakang. Mampu menjadi pengusaha sangat sukses.
Cerita yang hanya dua potong di atas seharusnya bisa kita pegang menjadi inspirasi untuk segera melakukan sesuatu. Seorang pegawai yang waktunya sangat terbatas. Bisa mencoba melakukan sesuatu di atas keterbatasannya. Menembus batas. Tidak seharusnya bila hari ini masih juga memegang keterbatasan waktu untuk tidak mau mencoba melakukan hal hal sederhana demi mengembangkan kemampuan pikir sekaligus membuka keran baru penghasilan. 'Kenapa tak kau coba dulu 'side job' baru ?'. 'Kamu enak, waktunya bebas. Lah aku ? waktu ku hanya ada setelah pukul 7 malam, sehabis ngantor'. Kuno !! Makin kuno lagi karna omongan ini terucap dengan mata menerawang. Ga ada sama sekali percaya diri dan optimisme. Kuno !!
Tukul Arwana. Apa gantengnya si ? bahasa inggris juga 'marambalangan' (baca:ga jelas). Pengetahuan sangat terbatas. Coba perhatikan, Tukul sangat tergantung dengan teks di layar monitor note book. Apa Tukul pernah ngomong 'waduh rek, congor ku aja ga bisa tak atur. Mosok mesti ngatur acara sebesar ini'. Katrok ! Katrok kalau Tukul berani menyatakan diri seorang lemah. Tukul menembus batas ! Seharusnya acara itu dibawakan oleh artis atletis, wajah guanteng, pendidikan luar negeri (dasar ga ada nasionalisme) dan dari kalangan elite. Kenapa harus Tukul ? Karna Tukul berani mencoba. Menawarkan diri dan memanfaatkan kesempatan ! Simple.
Seorang yang sangat sukses. Yang meniti karier dari level yang sangat mustahil di mata kita. Pernah berucap kalimat yang tidak akan pernah hilang dari ingatan. Strecth the Goal. Lenturkan lagi pencapaian mu. Kalau kemampuan maksimal mu mengangkat karung beras seberat 25 kg. Coba tanamkan di hati dan upayakan mencapai 30 kg. Atau ucapan lain : 'hanya orang gila yang bisa menghasilkan hasil yang gila'. Atau 'jangan berharap hasil luar biasa kalau bekerja biasa biasa'. Ini namanya menembus batas ! Orang ini yang menjadi idola semangat ku, bernama Ermady D.
Om Liem. Katanya. Ini katanya lo. Engga pernah tuh sekolah di Harvard. Alm TD Pardede. Dulunya orang yang ga punya apa apa. Orang yang mentok. Abdurrahman Wahid. Kita tau seperti apa kondisi orang istimewa ini. Dody Penalosa pemilik kaki yang tidak sempurna. Juara tinju dunia WBC. Jose Feliciano tak akan pernah berniat mengoperasi matanya supaya bisa melihat. Mereka semua tidak pernah menangisi keterbatasan. Mereka menembus batas.
well. Cobalah tembus batas mu sendiri. sekarang
* NASIONALIS (?)
HUT bangsa ini menjadi momen yang ditunggu banyak orang. Momen yang membuat banyak hati bahagia. Sejak dari penyedia batang pinang, penyewaan panggung jogetan, kibor tunggal dengan penyanyi seronok, sampai pedagang kain potongan yang bisa menyulap sebuah kain perca menjadi. Bendera !
Berarti bahagia menunggu momen tadi bukan karna dorongan patriotisme donk. Ya iyalah, masak ya iya donk.
Negara besar ini sebenarnya patut miris hati atas rendahnya nasionalisme bangsa. Ketidak tegasan sikap juga menjadi bagian harian dari kegiatan kita. Tengok saja betapa garangnya para pendemo (yang pastinya dibayar) teriak untuk menolak campur tangan bangsa asing. Lucu. Yang teriak itu berdiri dibaris paling depan. Tidak sadar dia teriak sambil pake microphone buatan Jepang. Kaosnya pun buatan Amerika. Apalagi celana dalam. Mana ada buatan Indonesia. Buktinya ? mana ada celana ber merk 'maju jaya' yang bahasa asli Indonesia. Coba cari.
Pejabat tinggi. Orang kaya yang berpengaruh berlomba menceritakan nasionalisme. Apa iya anaknya kuliah di Universitas Sumatera Utara ? atau Gadjah Mada ? gimana nasionalis, wong di tipi saja dengan gagah bilang 'saya baru pulang dari Sydney, nengokin anak yang kuliah di sana'. Maluuu pak...
Itu kan pejabat om. Coba kita lihat di masyarakat umum. Setali tiga uang bang. Sama mawon. Kalau ada produk dalam negeri pamer dengan kebanggaan 'Pakailah Produk Dalam Negeri', anak negeri ini langsung bereaksi 'Bah !! buatan Indonesia. Ga mutu'. Orang ini engga sadar kalau banyak mall di luar negeri itu menjual kaos ber merk luar negeri tapi dengan keterangan 'made in Indonesia'. Bah !! sok tau anak negeri ini.
Mumpung masih tujuh belasan. Coba lihat betapa bangsa asing menjadi dewa di negara kita sendiri. Tengok saja produk-produk telekomunikasi. Yang punya negara cuman satu. TELKOM. Tapi anda tau ? produk ini dihajar habis oleh regulasi. Regulasinya itu diciptakan anak negeri lo ya. Jangan salah kamu.
Kita lihat saja ES..A. TIGA. INDO..AT. Semuanya bukan punya kita lagi. Memang sih susah mengajak anak negeri ini membela perusahaan milik negara. 'Memangnya aku dapat apa dari TELKOM ? (atau sebutlah nama produk lain)'. Lah, memangnya dia dapat apa dari perusahaan asing itu ?
Coba lihat gaya perusahaan asing ini bikin iklan. Betul-betul bukan Indonesia. Tapi anehnya semakin banyak yang menggunakan produk asing ini. Udah lah dijajah, bangga pulak !
Anyway, kalau kita benci sama produk asing. Harusnya kita naik delman lagi ya. Siapa yang mau.
Minggu, 24 Agustus 2008
* PERSAMAAN PEPATAH
Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan. (Thomas A. Edison)
..............................................
Tidak semua yang kita anggap tidak berharga, berlaku sama bagi orang lain. Yang kita butuhkan hanyalah memberikan sedikit sentuhan. (omia pasaribu)
Ingatlah, semua ini diawali dengan seekor tikus, Tanpa inspirasi.... kita akan binasa. (Walt Disney)
...............................................
Kesuksesan di tempat bekerja adalah hal penting. Yang lebih penting dari itu, adalah kita tetap menjaga harga diri pada saat mencapainya. (omia pasaribu)
Jangan biarkan jati diri menyatu dengan pekerjaan Anda. (-Gordon Van Sauter)
................................................
Yang membedakan kecepatan mencapai kesuksesan diantara dua orang yang berbeda adalah, satu orang menikmati kegagalan sebagai 'uang sekolah' yang harus dibayar. Dan orang yang satunya menangisi kegagalan selama hidupnya. (omia pasaribu)
Saat menghadapi kesulitan, beberapa orang tumbuh sayap, sedang yang lain mencari tongkat penyangga. - Harold W. Ruoff
........................................
Banyak orang yang mampu menggoreng ayam seenak KFC. Tapi hanya satu seorang Kolonel Saunders (omia pasaribu)
Jumat, 22 Agustus 2008
* LEVER !! (keliru persepsi)
. ... kapten Donahoe berada di tengah, tapi agak didepan para prajuritnya. Donahoe berhadapan langsung dengan komandan dari sisa sebuah kompi nazi. Sepuluh prajurit sekutu dalam keadaan letih. Setengah putus asa berhadapan langsung dengan serdadu ras Arya itu, yang dipimpin kolonel Eichmann. Kondisi mereka juga tidak jauh berbeda.
... don't shoot ! don't shoot ! Kapten Donahoe berteriak putus asa. Kakinya gemetar atas nama keletihan yang luar biasa. 'We need order sir ! we need your order !!', teriak pasukan Donahoe. Rupanya sekutu tidak yakin atas apa yang harus dilakukan. Kemampuan dengar mereka menurun drastis.
Nazi hanya diam. Komunikasi mereka tidak jalan dalam bahasa yang tidak sama. Dari mata mereka kelihatan bahasa yang humble menghiba : 'jangan teruskan perang ini'. Tapi ini tidak terucap. Mereka pasrah atas apa yang akan terjadi.
Dalam kondisi yang panik seperti itu. Seorang prajurit muda. Yang harus ikut atas paksaan wajib militer, gemetar dalam kekalutan luar biasa. Perlahan kakinya goyah bergetar. Ujung jari masih lekat di pelatuk. 'Don't shoot !! don't shoot'.. Suara itu terdengar seperti raung mesin. Prajurit muda ini goyah, terkapar di tanah. Tanpa sengaja tangannya menarik pelatuk... 'BAMMMM !!!' satu peluru melesat dari laras senapan.
Well, kita bisa menebak jalan cerita selanjutnya. Mereka saling bunuh. Tidak perduli siapa yang menang atau kalah. Sebagian besar dari mereka mati ! sia sia.
Prajurit itu tidak pernah menembak. Dia hanya tak sengaja menarik pelatuk. Pasukan Nazi tentunya tidak punya waktu untuk bertanya dengan ramah : 'mas, sampeyan nembak sengaja apa tidak seh ?'. Ini perang bos, bukan obrolan di mall.
Salah satu pasukan hanya mendengar suara tembakan. Nalar mereka tidak mengijinkan toleransi apapun. Tembakan berarti kesepakatan perang. Mereka mempersepsikan suara senapan adalah tantangan.
Judulnya kok LEVER ya.
Jujur deh. Anda pasti membayangkan sakit luar biasa. Derita yang kalau boleh kita jauhkan dari diri dan keluarga. Iya kan ? iya kan ? ayolah mengaku.
Di benak kita pasti terbayang penyakit di lever. Operasi. Kamar bedah. Biaya rumah sakit. Mati.
Padahal engga ada masalah lo dengan tulisan LEVER. Kalau diartikan pun. LEVER itu hanya sebagian kecil dari organ tubuh kita. Jangan diartikan dengan penyakit. Sama dengan kalau saya sebut 'JANTUNG'. Ada masalah apa ? kenapa anda nekad menyambungnya dengan kata Coroner ? Kan jantung itu salah satu organ juga ?
Itulah kita ya. Suka sekali mempersepsikan sesuatu dari detik pertama apa yang kita lihat. Dari menit awal apa yang kita rasakan. Kita menutup pintu untuk berpikir logis. Nalar dan kata hati langsung dipadamkan.
Oalaaaa.. jangan jangan kesempatan bagus yang tidak pernah kita dapatkan justru terbang hilang karna persepsi ini. Salah sendiri. Kenapa hobinya mikir jelek.
Kamis, 21 Agustus 2008
* BECAK IDOL
Tukang becak itu banyak pengertiannya. Bisa saja diartikan orang yang kerjanya bertukang atas kerusakan yang terjadi pada beca. Tapi mau pakai kamus apapun, tukang becak adalah pengemudi becak. Sudah. Tidak perlu dibahas lebih jauh.
Posisi tukang becak itu berbeda beda tergantung kebiasaan lokasi kerja dan pabrik pembuat. Kalau di Sumatera, tukang becaknya sudah pasti ada di samping sebelah penumpang. Kalau di luar Sumatera, umumnya di belakang penumpang. Kesimpulannya lebih akrab orang Sumatera ya dengan tukang becak. Kan 'duduk' nya sebelahan.
Dimana pun posisi tukang becak dan penumpangnya, tujuan mereka sama. Maju !
Kalau posisi berdampingan. Maka tujuan bisa dicapai dalam waktu yang bersamaan. Iyalah. Namanya sampingan. Mana mungkin duluan nyampe bangku penumpang dari bangkunya tukang becak.
Pada becak dengan penumpang di depan. Sama saja. Hampir tidak ada beda waktu tiba di tempat tujuan.
Dan anehnya. Dimanapun posisinya. Tukang becak adalah orang yang mengatur arah dan kecepatan. Mau di samping atau belakang, kemudi ada di tangan nya. Bayangkan betapa baiknya tukang becak di luar Sumatera. Dia rela tiba 'belakangan' asal tujuannya : sama sama sampai. Inilah namanya team.
Ya sudahlah. Tidak ada cerita lanjutan tentang tukang becak ini. Intinya. Tidak perlu sekali memilih posisi. Tinggal ambil peran saja. Mau jadi pengemudi atau menjadi orang yang dikemudikan. Asal tujuannya disepakati : sama sama sampai di tujuan.
Oya. Tau tidak ? tukang becak itu adalah turunan senang. Tanjakan ? repot dia !
abang becak.. abang becak di tengah jalan.. cari muatan untuk mencari makan....
* INDONESIAN IDOL
Suaranya itu lah mak. Sedap bukan kepalang. Karna serius dengar suara, sampai lupa kita kalau di panggung cuman berdiri saja uwak ini. Tak macam MJ yang tengok tangannya dikibas kibas saja pun awak sudah histeris. Jago sekali nyanyinya. Seperti tidak ada tandingan di dunia ini.
TAK ADA TANDINGAN ??? siapa bilang !!
Kalau sekedar modal selembar kertas putih dan sebatang pensil, siapa yang tak bisa menyediakan. Kalau cuman modal bisa menulis. Anak ku Kevin Axel saja yang baru masuk SD kelas sebiji sudah lancar kali nulisnya.
Mungkin kehebatannya mengarang. Mana bisa. Kita pun bisa ngarang cerita 'pada suatu hari' waktu SD. Cerita yang sama sekali tidak pernah kita ketahui tempat yang kita ceritakan. Bisa kok.
Indonesian Idol itu sudah berulang kali digelar. Sudah berapa yang jadi juara.Tapi nilailah dengan jujur, apa cuman mereka yang sanggup nyanyi sebagus itu ? TIDAK. Kita pun bisa.
Yang membedakan kita dengan Bryan Adams dan indonesian idol cuman satu. Berani mencoba. Mereka berani, yang lain tidak.
Siapa yang tak bisa menggoreng ayam dengan rasa yang enak. Apa mungkin istri kita, atau kita sendiri tak bisa bikin es teler dengan rasa yummy ?
Kalau bisa, kenapa cuman KFC dan Es Teler 77 yang terkenal dan kaya ? Jawabnya : mereka berani mencoba dan kita tidak ! Itu saja.
----------------------
Jeleknya, kita hanya berani mencibir : 'ah, kalau cuman bikin nasi goreng dengan rasa ini, aku pun bisa'. Kita terus saja mencibir, sementara yang lain terus saja mengembangkan usaha yang sedang kita cibir. Dia makin kaya, kita gitu gitu saja.
Sore ini (kebetulan sudah jam 17.53 tgl 21 agt08), aku dapat pelajaran. Dan hebatnya yang ngajarin itu, aku sendiri ! Ups. aku bisa hemat sejuta perak. Tak perlu beli tiket Tung Desem.
Berarti, kalau aku coba belajar lagi masak nasi goreng. Ku tantang istri dan anak anak ku untuk menilai rasa. Okelah mereka bilang 'tak enak !'. Ku tantang lagi tetangga untuk menilai rasa. Toh, belum tentu indera perasa istri dan anak anak ku mewakili perasaan banyak orang.
Masih juga dibilang tak enak. Kenapa tak mencoba gila saja sekalian. Gelar meja sebiji di pinggir jalan. Sediakan 4 kursi makan. Pasang spanduk 'NASI GORENG ENTAH ENAK ENTAH TIDAK'.
Kalau ada yang mencoba beli dan komplain karna tak enak, kita tidak dosa lo. Kan iklannya udah jujur !
Siapa tau ternyata orang mengira kita sarap. Dan kasihan. Dan berbondong-bondong beli. Lama-lama kita jadi kaya karna dikira sarap.
Kan orang itu yang sarap bukan kita. Masak yang sarap lebih kaya dari yang tidak sarap ?
.........kalau betul betul ku coba. laku engga ya ? jangan jangan laku. jangan jangan engga. tapi, jangan jangan laku........................
* PECAL
Sewaktu berdiri sendiri. Daun singkong itu namanya daun singkong. Kita tidak boleh memaksakan diri menyebutnya pecal. Jangankan cuman sekedar staf rendah, Presiden Bush pun tidak berhak memaksakan kehendak menyebut daun singkong sebagai pecal. Tapi yakinlah, Bush tidak akan mencampuri urusan pecal ini. Tak ke sana pikirannya itu.
Kacang. Waktu bulat bulat digoreng, namanya berubah, baru ke tahap kacang goreng. Kalau gorengnya terlalu lama, nama lengkapnya Kacang Goreng Gosong. Sama macam tadi, siapapun. Entah pejabat partai besar atau kecil. Pejabat tinggi di bidang hukum, apalagi sedang diperiksa KPK pulak. Jangan berharap punya kewenangan menyebut itu pecal. Bisa diejek orang sekampung dia.
Setelah seluruh daun daunan yang perlu itu dipisahkan dari tempat asalnya. 'Dirusak' bentuk aslinya. Tengok aja, tak ada salahnya pun, kacang goreng itu harus dilumat. Pake batu pulak itu. Kalau pake bibir, namanya dicium nek.
Seluruh bagian dari banyak benda berbeda ini dirubah bentuknya. Sifat aslinya dihilangkan. Suka tidak suka, mereka tidak lagi mengenal 'jati diri'. Dalam campuran yang 'pas', barulah namanya pecal.
Rupanya macam gitu kita ini ya. Tidak semua perasaan sakit karna dipaksa berubah, perasaan direndahkan karna dipaksa menyesuaikan diri. Harus berujung jelek. Tidak mustahil semua ini membuat kita jauh lebih baik.
Makanya.... banyak banyaklah makan pecal.
* BLANK..
tapi karna aku orang yang tidak nekad untuk menyerah (aku ini sangat penakut untuk disuruh menyerah), aku malah lebih nekad untuk berpikir.
Aku berpikir keras, kenapa hari ini aku tidak bisa berpikir. Pertama kali aku berpikir kenapa aku tidak bisa berpikir, aku tidak mendapatkan apa apa penyebab aku tidak bisa berpikir.
.......................
dasar aku ini si pantang menyerah, akhirnya kerja keras ku untuk berpikir kenapa aku tidak bisa berpikir membuahkan hasil. ternyata, aku tidak bisa berpikir karna sedang blank !
akhirnya ku putuskan, aku tidak akan pernah blank supaya bisa tetap berpikir. dan supaya bisa terus berpikir, aku harus berpikir apa yang bisa ku pikirkan setiap hari !
.. kenapa jadi lapar ya, aku sedang memikirkan semangkok mie instant rebus...
Rabu, 20 Agustus 2008
* AMROZI (MENUNGGU HARI)
Amrozi dan 'sahabat'nya tetaplah manusia. Mereka bukan malaikat, walaupun banyak pihak, mungkin, menganggap mereka malaikat.
Bagaimanapun. Sama seperti kita, mereka sedang menghitung hari-hari akhir. Batas waktu saat mereka masih dapat merasakan segala sesuatu sebagai makhluk hidup. Mereka bukan malaikat, sehingga tentunya tidak bisa membayangkan apa itu MATI. Dimana kematian. Apa yang dirasakan saat proses MATI. Perjalanan seperti apa yang mereka alami. Siapa yang menemani ?
Sebagai sesama manusia, kita patut ikut merasakan getaran-getaran bathin. Getaran seseorang yang sudah bisa dihitung, berdasarkan hukum manusia, akan dicabut nyawanya. Dilepaskan haknya untuk hidup bersama kita. Atas nama kemanusiaan !
Amrozi dan sahabatnya. Kalau mereka bisa menceritakan kejadian sebenarnya, tentulah akan menangis meraung. Meratapi apa yang sudah terjadi. Istrinya tidak akan lagi melihat sosok tubuhnya sebagai suami. Anaknya tidak akan bisa lagi mendengarkan suara marah, didikan, dan bujukan bapaknya. Amrozi, tidak bisa lagi melanjutkan rencana bersama istri dan bersama sahabatnya untuk melakukan banyak hal yang masih terhutang. Membesarkan anak. Membangun rumah. Membersihkan dapur. Merapikan pagar di halaman. Mereka harus mati.
Kita. Yang tidak bisa mengerti dan memahami keyakinan seorang Amrozi. Keyakinan yang berharga seutas tali nyawa. Mungkin hanya membaca berita di koran. Menonton televisi. Didampingi seruputan secangkir kopi. Bahkan mungkin. Merasakan kepuasan yang luar biasa menantikan saat-saat penghakiman manusia !
Bagaimana kalau kita berada di posisi Amrozi ? bagaimana kalau otak kita sama dengan yang ada di kepala Amrozi ?
Sebagai sesama manusia. Saya hanya bisa membathin. Semoga sesama saya manusia ini. Bisa meluruskan hati. Memohon ampun kepada siapa saja yang dianggapnya berhak mendapatkan permohonan. Melapangkan perasaan. Bersiap menanti MATI.
Tinggal beberapa hari lagi. Manusia akan membunuh manusia. Atas nama perikemanusiaan !
* RUTIN !
sepuluh menit kemudian. mulai sibuk merayu anak-anak untuk mau bangun pagi 'anak anak ku.. calon pemimpin indonesia masa depan yang makmur. bangunlah nak. yok mandi. kita sama sama naik mobil supaya cepat ketemu sama kawan sekelas'. cerita lanjutannya sudah kita pahami semua. tergantung mood anak-anak. kalau lagi beruntung, macam tentara di medan perang langsung menuju kamar mandi. kalau lagi engga mood orang orang istimewa itu, hajablah bisalah habis kalimat rayuan untuk sekedar meminta mereka mandi tanpa omelan.
terusannya seperti biasa. ini terjadi setiap hari. Rutin !
kadang muncul rasa bosan : 'ai mak. macam gini sajalah kegiatan tiap hari'.
rutin ini berputar terus sepanjang tahun menenggelamkan kita dengan sadar atau tidak.
......... jujur sajalah, akhirnya kita tidak punya ide apa apa.
tapi.. wake up ! banyak hal bisa kita lakukan untuk menikmati dan merindukan kejadian rutin.
- Rubah rute perjalanan. ini penting bos. mata dan kepala kita akan mengalami refreshing yang luar biasa kalau kita berani mencoba untuk merubah rute perjalanan. Engga apa-apa jarak yang ditempuh semakin jauh. Yang penting Rubah Rute !
- Baca stiker di belakang mobil yang ada di depan. Kita suka tak sadar kalau ternyata banyak sekali pemilik mobil, terutama angkutan kota, menaruh stiker dengan tulisan yang kadang engga masuk akal. Coba cari sudako jurusan Sambu-Kampung Baru. ada tulisan di belakangnya : 'Pulang dimarahi. Tak pulang dicarik i'. entah apa artinya, tapi intinya lucu.
- Perhatikan bangunan-bangunan di sepanjang jalan. Jujur sajalah, kita pernah mengalami kejadian seperti ini. Tiba-tiba kita sudah mengunci pintu mobil di halaman parkir kantor. Setengah mati pun kita coba mengingat, kita tidak pernah tau jalan mana dan kejadian apa yang kita lalui sepanjang jalan. Aku menyebutnya 'blank driving'. Memperhatikan bangunan sepanjang jalan bikin mata segar. Apalagi tiba tiba di depan seluruh gedung itu banyak makhluk cantik lagi nunggu angkutan lewat. Getek kali ya.
....... akhirnya, mari berpikir. mendinglah ada kegiatan rutin daripada sama sekali tidak. lebih pening kita bos.
Selasa, 19 Agustus 2008
* MENAGIH PIUTANG
Kedua point ini menjadi 'critical point' yang sangat berpengaruh kepada kesuksesan tertagihnya seluruh tagihan. Semua tau dan sadar. Dan anda pun sadar sepenuh kesadaran : 'cuman orang tolol yang bersedia membayar yang tidak semestinya ditanggungkan padanya'.
Berarti. Kita harus memulai perjalanan dari 1)Menjadi Pelanggan Baru.
Semua pelanggan baru akan menghadapi 'resiko' harus menanggung beban biaya sebagai akibat terjadinya 'kesepakatan' atas pemanfaatan barang atau jasa. Berarti.. antara produsen dan konsumen terlebih dahulu sudah melewati masa transaksional. Dimana salah satu pihak mengajukan penawaran-penawaran dan pihak satunya menuntut penjelasan detail dan bahkan meminta deal-deal biaya. ............... to be continued