Selasa, 23 September 2008

* USAHA SAJA. JANGAN PIKIRKAN HASIL

Hari ini letih sekali rasanya. Berdiri saja pun rasanya seperti digoyang banyak tangan. Mental rasanya dihajar sehabishabisnya. Ya. Hari ini adalah hari biasanya saya dan team melakukan apa saja yang bisa kami lakukan. Waktu keletihan hampir membuat saya mengeluh. Tiba tiba saya dipesonakan oleh pandangan ini. Seluruh anggota team saya kondisinya sama parahnya. Letih luar biasa. Tapi pesonanya adalah. Di bibir mereka, masih terpatri senyum yang sehari hari adalah makanan wajib yang membuat tubuh saya tetap bugar. Gila. Betapa luarbiasanya fighting spirit mereka.
Hari ini hari kesekian dalam september 2008. Bulan dengan hari kerja pendek. Tapi buat team saya, ini sama panjangnya dengan hari biasa. Yang bisa kami lakukan kami lakukan. Tidak perduli berapa banyak hari sabtunya. Berapa lama hari minggunya. Asal sudah melakukan segala hal dengan setulusnya. Kami tidak memperdulikan hasil yang kami dapat.

Senin, 22 September 2008

* PASAR JENUH, SIAPA BILANG ?

Hari ini saya terkaget kaget setengah mati. Barusan selesai ngobrol lewat email dengan sahabat lama, yang saya tau punya kegiatan utama memotivasi orang lain. Cerita berawal ketika saya mencoba menawarkan sebuah 'side-job' baru. Tawaran ini bukan asal. Saya berani omongin karna melihat adanya potensi besar pada diri sahabat ini. Bayangkan saja. Sahabat ini menderita selama bertahun-tahun oleh suatu penyakit yang kompleks. Keadaan ini terpaksa 'dilakoni' karna memang tidak bisa dihindari, baik oleh niat hati maupun pertolongan medis. Sahabat saya ini sudah harus melakukan kegiatan cuci darah secara reguler.
Saya justru menemukan kondisi ini pada saat saya menjadi salah satu peserta pada kelas yang sedang diajarnya.

Baiklah, pendek kata, saya tawarkan sebuah produk untuk meringankan penderitaan. Dan, puji Tuhan. Terlepas dari jujur atau tidaknya sahabat saya, tapi saya mendapat respon positif. 'Produk itu benar-benar efektif'. Dan saya lebih yakin efektif karna beberapa hari kemudian terjadi lagi 'repeat order'. Cling !! naluri bisnis saya langsung bersinar. Orang ini, yang sudah menderita seperti itu selama bertahun-tahun, dan orang lain tau dia menderita. Sekarang mengalami banyak perubahan, yang tentunya akan tampak dari aura wajahnya. Kenapa tidak saya rekrut menjadi salah satu distributor saja ? Bakal menjadi sangat andal. Tapi, alangkah kagetnya saya ketika beliau ini menjawab 'disini barang seperti itu sudah berjubel. Pasar sudah jenuh'... begitu kira kira omongannya.


Pasar Jenuh.
Istilah ini biasanya digunakan oleh satu kelompok. PARA PESIMISTIS !. Betul. hanya kelompok pesimist yang senang melontarkan kalimat pematah hati seperti itu. Orang yang sebenarnya tidak berani menghadapi tantangan apa pun, kecuali menyerah sebelum memulai. Pasar Jenuh. Mana ada pasar jenuh. Ini serius lo ya. Tidak pernah terjadi pasar jenuh. Yang ada hanyalah kepala kita sendiri yang sudah jenuh untuk memikirkan hal hal baru yang lebih menarik untuk pasar.

Kalau pasar jenuh, mana mungkin rumah makan tetap saja tumbuh subur. Dan pembelinya tidak pernah berkurang. Toko toko selalu dibangun dan semakin bertambah dibangun. Selalu sold out dan mereka tetap buka bisnis baru. Dan selalu dikunjungi orang orang. Coba lihat warung pecal. Warung sate padang. Warung somay. Warung mie kocok. Mereka kasih supply baru ke pasar. Dan pasar selalu menelan habis bis. Tapi kalau belum belum, kita sudah bilang 'mau jual apa lagi. semua orang sudah mulai selama sekian tahun. aku suksesnya kapan ?' dan ini selalu kita ulang dalam kepala tanpa berani memulai sesuatu. Ini, baru bisa kita sebut pasar jenuh. Pasar itu ya pikiran kita sendiri. Kita yang jenuh. Jangan menyalahkan pasar.

Optimist versus Pesimist.
Yang membedakan pengusaha sukses dan tidak sukses hanyalah awalan dari mist.... Yang satu dipenuhi awalan Opti, yang lainnya oleh Pesi. Honda, ini contoh besar. Belum sempat orang menikmati model terbaru dari CRV, misalkan. Ee beberapa bulan kemudian sudah dia lempar lagi new-CRV. Pada saat merancang the new ini, jangan lupa, pasar sudah dipenuhi oleh model dari beberapa merk top pesaing. Honda tidak menyerah dengan kata 'sudahlah bos. jangan model baru lagi. pasar sudah jenuh'. Mereka optimis. Create yang baru, lempar ke pasar. Dan. Jangan jangan anda termasuk yang sudah menunggu dalam antrian indent New CRV.

Siapa yang bisa mengelak dari keberadaan Texas Fried Chicken, Kentucky Fried Chicken dan Mc. Donald. Dari dulu kita tau perusahaan ini identik. Bukan cuman identik, malah sama dengan Fried Chicken. Ayam goreng. Sekarang ? anda boleh memilih menu lain yang tidak ada hubungannya dengan ayam goreng. Apa manajemen mereka pernah bilang pasar jenuh ? no man. tidak ada itu.

Tung Desem versus Ary Ginandjar
Sub title di atas hanya sebagai pencontohan. Mainlah ke Gramedia barang sejam sehari atau seminggu. Jangan cuman ke pasar tradisional beli ikan basah (gimana mau jadi 'bisnismen' kalau yang diperhatikan cuman masalah tetek bengek. teteknya enak, bengeknya ini). Perhatikan di sana berjubel buku buku dengan gelar yang sama 'Best Seller Motivator nomor #1 di Indonesia. Dan yang dapat gelar tidak cuman seorang. Tung Desem motivator nomor 1. Ary Ginandjar nomor hiji. Siapa lagi lah penulis penulis hebat itu, termasuk mas Safir Senduk pengelola keuangan. (saya pengen sekali ketemu langsung dengan orang ini dan mau ngomong : 'sampeyan ngomongin mengelola keuangan. mimpi. wong yang jadi masalah itu uangnya engga ada lo ya.' Tapi Senduk tidak salah. Dia menulis asal menulis saja. Dan yakin pasti ada yang beli. Ya kita kita ini. Orang yang punya duit tapi merasa melarat.

Kembali ke penulis tadi. Kenapa buku buku selalu bermunculan. Dan perhatikan ini. Judulnya HAMPIR SAMA. 'Kunci Sukses'. Mereka tidak pernah berpikir pasar jenuh mas. Mereka tidak perduli. Yang mereka perdulikan adalah harus berbuat sesuatu untuk memotivasi orang dan tentunya menambah pundi pundi duit pribadi ! Tidak ada dosanya itu. Itu halal sekali.

well. kenapa masih banyak orang yang ngotot menonjolkan pasar jenuh ini ya. Saya rasa, kata atau kalimat ini hanyalah justifikasi bagi orang pesimist untuk tidak melakukan sesuatu. Anda menolak saya ? try me !

Let's begin to fight !!!

Sabtu, 20 September 2008

* AL AMIN NUR NASUTION, MEMANG MANTAP

Tak tahan juga kalau tak menuliskan apa yang saya baca hari ini. Eh bukan. Ini adalah hari keberapa bahkan minggu ke berapa baca koran yang terus terusan bikin berita tentang Al Amin Nasution. Terus terang saja, saya kagum habis habisan terhadap orang ini. Di semua media. Pada saat menceritakan masalah yang semakin memberatkannya, senyumnya itu tak pernah lekang dari mulut.
Orang ini sangat percaya diri, atau tidak ngerti bahaya ya.

Jumat, 19 September 2008

* NEGARAWAN ARTIST

Ronald Reagan. A big star from hollywood akhirnya menjejakkan kaki di lantai white house. Gedung putih yang legendaris itu.
Ronald menjadi presiden Amerika Serikat ke-40. Kita sih taunya pas beliau menjadi presiden. Tanpa pernah mencari tau apa yang dilakukan dan dilalui untuk bisa menjadi penguasa negeri paman Sam. Oya, Sam itu anak tertua dari nabi Nuh lo ya. ............ Mungkin banyak dari kita paham bahwa Reagan, lahir sebagai Ronald Wilson Reagan pada 6 februari 1911. Menjadi presiden ke-40 pada periode 1981–1989. Dua periode lo. Tapi, siapa yang tau beliau adalah gubernur ke-33 untuk wilayah California ? tahun 1967–1975. Dua periode juga. Siapa yang tau bahwa sebenarnya sebelum menjadi gubernur, beliau sudah punya pengalaman sebagai ketua dari Screen Actors Guild (SAG), dan sebagai seorang spokesman bagi General Electric (GE). Dari sinilah Reagan mulai meniti karier politik. Dari seorang Democratic, Reagan beralih menjadi seorang Republikan. Dan ini dilakukan jauh hari sebelum mulai mencium aroma gedung gubernur California.
Reagan adalah artis paling populer waktu itu. Sebenarnya dia bisa melakukan apa saja melalui ketenaran yang dimiliki. Tapi untuk menjadi figur politik, Reagan sadar harus mulai belajar dari awal. Tidak serta merta ikut ikutan mendomplengi kelebihannya sebagai artis.
Marissa Haque, Helmi Yahya, Saiful Jamil.
Orang orang ini mengira dirinya melebihi Reagan. Marissa Haque, bolehlah dia mencoba menyeberang partai politik. Bedanya dengan Reagan : Reagan pindah karna alasan politik dan nurani perjuangan. Bukan karna adanya pemilihan bupati di arizona. (ada engga ya bupati di amerika ?). Marissa Haque, beralih partai politik karna adanya tawaran dari pihak lain. Dan bodohnya, Marissa mengira dia ini disukai banyak orang. Emang banten orang bodoh yang bisa saja diiming imingi seorang 'bekas' artis ? mana mau mereka. Emang selama Marissa menjadi artis, apa yang dia lakukan buat banten ? atau buat siapapun yang memilih dia duduk di gedung senayan sana ? mana ada !
Helmi Yahya. saya tadinya berpikir orang ini cerdas luar biasa. E, leletnya kelihatan pas debat calon gubernur. Saya yang bodoh saja mengerti kemana arah pertanyaan :'Saudara Helmi, kan banyak sekarang tuduhan bahwa banyak artis hanya sekedar ikut ikutan dan memanfaatkan popularitas untuk terjun ke dunia politik. Apa tanggapan Saudara'. Pertanyaannya sederhana lo. Dan mudah sekali dijawab oleh orang yang cerdas. Tapi mengagetkan sekali jawaban seorang Helmi. Dengan tangan bergerak-gerak ke atas ke bawah seperti memukul sesuatu yang tak tampak, Helmi menjawab dengan beringas 'saya ini adalah direktur di berbagai perusahaan, seorang businessman, seorang presenter, dan memiliki banyak usaha dan perusahaan... dan seterusnya'.. Katanya cerdas, ditanya tanggapan kok dijawab dengan kesombongan. Emang Helmi direktur di perusahaan mana saja sih ? Dan perusahaan nya ini ngasih manfaat apa saja ke lingkungannya ?
Saiful Jamil lebih norak lagi. Dikiranya pekerjaan sementara, setelah dicerai istri adalah menjadi wakil bupati. Bagaimana mungkin dia sanggup mengelola jutaan jiwa, sementara sebiji kepala pendangdut saja pun dia tak mampu ?
Lama lama, negara kita ini aneh ya. Duda pacaran sama anak perawan di gedung DPR/MPR, dipandang wajar. Pake publikasi lagi. Pada kejadian lain, wakil bupati yang baru terpilih malah sibuk ngumpulin duit dari hasil jadi bintang iklan. Ono ono wae.

* FURAYA-RIAU

Baru saja aku pulang dari kota terpanas di muka bumi. Pekanbaru. Bagaimana tidak terpanas, wong di atas bumi minyak, di bawah permukaannya juga minyak. Terakhir ke sana tahun 1994, dan kemaren 16 september 2008 kembali ke sana. Yang mengalami perubahan besar hanya pasar bawah. Dan ini pun membuat aku agak muak karna kecewa berat. Dari lobby hotel Furaya, semangat ku meledak ledak menuju pasar bawah. Dulu, lokasi ini menjadi lokasi favorit untuk dikunjungi. Pasar tradisional dengan materi internasional. Kunjungan kali ini membuat saya kaget setengah mati. Tradisionalnya lenyap entah kemana. Sekarang pasar ini tidak pantas lagi disebut pasar bawah, karna sudah bertingkat. Entah tiga atau empat, saya udah tidak berminat melahap area pasar.

Melihat potensi yang keluar dari perut bumi Riau, seharusnya daerah ini menjadi daerah paling nyaman di bumi andalas. Tapi sayang sekali, jangankan daerah urban, pusat inti kota saja pun tandusnya bukan kepalang. Sudahlah panas, pemda nya tak punya niat untuk tanam sana tanam sini. Bikin apa kek. Pohon kelapa atau pohon mangga kek. Asal pusat kota itu ada rindang rindangnya lah sedikit.
Dari kota tanah melayu ini, kami pulang lewat darat. Naik bis makmur menuju medan. Ampun lah. sepanjang lintas sumatera yang masih di area Riau Daratan, sama sekali tidak menggambarkan betapa kayanya riau (seperti yang digembar gemborkan selama ini). Rasanya sulit dipercaya daerah yang menghasilkan kekayaan luar biasa bagi negeri; sama sekali tidak mendapatkan manfaat apa apa dari kekayaan mereka sendiri. Jalananan nya itu bos. Hancurnya susah diceritakan disini. Melihat kondisi ini. Rasanya seperti melihat orang kaya yang kelaparan dengan pakaian compang camping. Katanya kaya, mananya ?
Belum habis keherananan saya, malamnya di metro tivi pas acara debat calon gubernur. Tinggi kali la pulak kalimat kalimat yang mereka lontarkan. Nanti setelah jadi gubernur, yang dimulusin paling paling jalanan menuju rumah pribadi. Riau: hajablah aku mak jang.

Kamis, 11 September 2008

* WORLD TRADE CENTER, W MISS YOU


11 September 2008.

Apa yang bisa kita ingat lagi selain keguncangan jiwa ketika menemukan betapa telah terjadi sesuatu yang otak kita yang paling gila pun tidak bisa mencernanya. Kalau ada kata yang lebih mengerikan dari tragedi, maka kata itu pasti akan saya gunakan di sini. Siapa yang mampu mendalami isi kepala manusia manusia yang merencanakan dengan nalar bersih. Rencana pembunuhan manusia sesamanya.

Saya membayangkan para pembunuh ini berkumpul berkali kali. Diskusi sambil minum kopi panas dan goreng pisang hangat. Bikin catatan catatan berapa nyawa yang akan dicabut. Ngobrol sambil ketawa terbahak menggambarkan bagaiman rona wajah mereka menyaksikan dengan kepala sendiri orang orang yang akan meregang nyawa. Bisa jadi, sekali waktu anak atau istrinya menelpon. Dan dengan enteng dia bisa bilang 'bentar sayang, papah lagi rapat. penting banget, sabar ya'. Manusia ini bisa manis dengan anak istri sendiri. Tapi nuraninya tiba tiba tercerabut tak perduli dengan anak istri orang lain yang sudah siap mereka bunuh.
Saya belum pernah ke New York dan tidak pernah menyaksikan dari dekat gedung kembar ini. Tapi hari ini merindukan dengan hati terdalam. I miss you World Trade Center, but you are gone.
Anda bisa bayangkan teriakan orang orang kalap yang putus asa di dalam perut pesawat ? orang orang yang tidak percaya yang mungkin sedang memanjatkan doa untuk memulai bekerja yang kebetulan menghadap jendela yang sedang didatangi pembunuh maut. I miss you people, hope Lord placed you in heaven. I miss you World Trade Center.
Well.... sedih sekali ya. Anyway, ini ada banyak catatan yang menarik berhubungan dengan gedung legendaris Amerika Serikat ini. Saya ambil dari situs tertentu dengan bahasa aslinya.
All About World Trade Center.
1. The WTC opened in 1970 after 8 years of construction.
2. The WTC was the dream of David Rockefeller, chairman of the Chase Manhattan Bank, and Nelson Rockefeller, former Governor of New York.
3. The Rockefellers wanted to name the towers after themselves, but the mayor of NY, John Lindsay, insisted on the World Trade Center.
4. The city chose to build the WTC instead of building a new tunnel and large bridge over the Hudson River.
5. The World Trade Center was designed by architect Minoura Yamasaki.
6. According to Yamasaki, downtown Manhattan was the perfect place to erect the towers because there wasn't "a single building worth saving in the neighborhood."
7. Owners of nearby buildings disagreed, and delayed demolition by three weeks with their protests.
8. Sixteen blocks were cleared to house the completed WTC.

9. More than 10,000 workers involved in building the complex.
10. More than 60 of them died during construction.
11. The excavation work displaced enough soil to create Liberty Park, were four 60-floor towers and four apartment buildings were constructed.
12. The WTC's foundations were laid at 60 feet below ground level.
13. The complex covered 16 acres when finished.
14. In addition to the towers, five other office buildings made up the WTC complex.
15. The WTC had 12 million square feet of space.
16. Each floor was 50,000 square feet.
17. The buildings had their own ZIP codes - 10047 and 10048.
18. The towers were designed to look like a futuristic sculpture.
19. The structure was revolutionary. Its main supports were external, lining the four corners of each tower.
20. Critics condemned the completed buildings as "boring."
21. When completed, the towers were 100 feet taller than the Empire State Building.
22. Until the construction of Chicago's Sears Tower and the Petronas Towers in Kuala Lumpur, Malaysia, the twin towers were the world's tallest buildings.
23. The North Tower's 347 foot radio tower technically allowed the WTC to still call itself the world's tallest building.
24. The towers were different heights. The South tower was 1,362 feet tall, and big brother North tower was 1,368.
25. Sixty-eight miles of steel were used in the construction of the buildings.
26. The concrete poured was enough to build a road from New York to Washington, D.C.
27. The steel inside the WTC could have made three more Brooklyn Bridges.
28. The Twin Towers had more than 16 miles of staircases.
29. There were 43,600 windows.
30. The windows were kept small to reduce the amount of heat or cold entering the building. Regular size windows would have made the heat unbearable in the summertime.
31. The building's 600,000 square feet of glass was cleaned by an automatic machine.
32. The building had 20,000 elevator doors.
33. The WTC housed 239 banks of elevators, including one known as the fastest in the U.S.
34. The main elevators traveled at 27 feet per second and could reach the top in under a minute.
35. There were 828 ermergency exit doors.
36. 23,000 fluorescent lightbulbs lit the interior.
37. Originally, there were no light switches in the towers, because energy prices were one-third less than they are today. In 1982, switches were installed.
38. 12,000 miles of electrical cable snaked through the building, supplying power to 15 trading floors for stockbrokers.
39. The 75,000 telephones were maintained by 19,600 miles of cable.
40. There were more than 300 computer mainframes on site.
41. The WTC used more power in one day than most small American cities.
42. Steam supplied by a plant on New York's East River was used to heat the buildings.
43. The buildings housed 49,000 tons of air-conditioning equipment.
44. More than 250,000 cans of paint were needed every year for upkeep of the Towers.
45. The surrounding shopping center complex included 3250,000 square feet of restaurants and stores.
46. Six banks, five investment firms and three insurance companies called their headquarters there.
47. The Port Authority of New York and New Jersey had its headquarters in the building.
48. American Express had three floors in the WTC.
49. The WTC was home base for Bank of America.
50. The trade center housed two top restaurants - the Windows on the World and Wild Blue.
51. Windows on the World had one of the best vintage wine collections in the United States.
52. More than 50,000 people worked in the twin towers.
53. By 9 a.m. each weekday morning, the buildings had an average of 35,000 employees at their desks.
54. More than 200,000 people - half of them tourists - moved through the buildings each day.
55. The South Tower had an observation deck that was visited by more than 26,000 people a day.
56. An information sign at the top assured visitors that the buildings had been designed to withstand airplane crashes.
57. The towers could be seen from at least 20 miles away.
58. On a clear day, it was possible to see for 45 miles in every direction from the observation deck.
59. The express elevator to the observation deck was the largest in the U.S. with a 55-person capacity.
60. Every president since 1973 paid a visit to the landmark.
61. President Ronald Reagan watched July 4th fireworks celebrations from the WTC on two occasions.
62. Superstars Frank Sinatra, John Lennon, Mick Jagger and Liza Minelli all sang in WTC restaurants.
63. Two New York TV stations incorporated the twin tower image into their logos.
64. The towers served 10 New York TV stations with 10 antennas on the top.
65. More postcards of the WTC were sent each year than any other building in the world.
66. In 1974, a Frenchman, Phillipe Petit, strung a tightrope between the two towers and walked across.
67. Three men successfully parachuted from the top of the towers.
68. More than a dozen mountain climbers have scaled the building.
69. In 1975 a jobless construction worker parachuted from the South Tower to publicize the plight of the umemployed.
70. The most famous man to climb the building was George Willig - who was arrested at the top.
71. Willig was fined one penny for each of the 110 floors he scaled.
72. Last year, a man in a micro-light aircraft crashed into the North Tower.
73. In the concourse beneath the towers, there were more than 75 stores.
74. Each day, over 150,000 commuters passed through the three subway stations there.
75. Eighty seven tons of food was delivered to the building each day.
76. Over 30,000 cups of coffee were poured daily in the basement cafes.
77. Twenty-two doctors had practices there.
78. Seventeen babies were born on the site.
79. Larry Silverstein recently bought the WTC for almost $3.2 billion.
80. The WTC generated $110 million a year in profit.
81. More than three dozen movies have been filmed there.
82. The best known film to use the WTC as a location was the 1976 remake of King Kong.
83. The 1993 bombing of the WTC killed six people and injured 1,000 more.
84. 1,300 pounds of explosives ripped through the garage in the 1993 attack.
85. That bomb created a crater 16 feet deep and badly damaged inner support beams.
86. Before the 1993 attack, there were three closed circuit television networks for security.
87. After the bombing, the cameras were increased to 300 monitored by computers.
88. More than 300 security guards worked there.
89. The WTC featured security centers on 14 different floors and its own police station.
90. The entrance lobbies had 16 concierge desks and 12 X-ray machines.
91. After the first bombing, no one could get inside the buildings without an I.D. check.
92. It took an average of five minutes for a visitor to pass through security checks.
93. Before the 1993 bombing, there were more than 1,000 parking spaces beneath the buildings, 600 remained afterward.
94. All vehicles using the parking lot had to show FBI security passes.
95. On Sept. 11, the building was 95 percent full, with over 400 tenants.
96 New York Gov. George Pataki had an office in the WTC, but wasn't there when the disaster struck.
97. Both the Secret Service and the FBI rented office space there.
98. $110.3 million in gold and 120.7 million in silver is buried in the rubble.
99. The combined weight of the towers was more than 1.5 million tons.
100. Each tower was built to safely sway about three feet during strong wind storms.
101. Blue Cross-Blue Shield, New York's largest health insurance company, moved into the building 3 years ago.
102. Nine chapels serving six different faiths called the WTC home.
103. Twenty-nine countries had trade mission offices in the buildings.
104. Every major U.S. airline had ticket offices inside the WTC.


Rabu, 10 September 2008

* BOSS YOUR SELF


Kenapa ? bingung dengan tata krama bahasanya. Tidak memenuhi kaidahnya Yus Badudu. Ya biarin lah. Orang lain bisa tidak paham, tapi kita mengerti. Lebih penting itu daripada menggunakan semua kaidah yang ada. Yang orang lain paham mendalam, tapi kita sendiri malah kelimpungan mencari arti. Buat apa. Title di atas bermakna. Jadikan diri anda sebagai boss !
Bos itu kan menggambarkan kepemilikan otoritas yang luas. Memerintah sesuka hati. Punya kekuasa menjatuhkan hukuman. Ugh. Superpower sekali bos ini.
Ada syarat untuk bisa dikasih gelar sebagai bos. Pertama dia punya anak buah banyak. Kekuatannya lebih dari anak buah. Kekuasaan nya melampaui apa yang dimiliki anak buah. Meja kerjanya pun jauh lebih besar daripada meja rapat sekalipun. Hanya itu ? Engga bos. Itu bukan segala galanya. Anda tau. Anda bisa jauh lebih bos dari bos anda. Bosnya bos anda. Bos dari bosnya bos anda. Kok bisa ? Bisa saja kalau kita punya sesuatu yang berbeda dari mereka. Kita punya otoritas penuh atas penguasaan diri dibanding mereka.
Kalau ada bos yang mengaku bos besar, tapi masih menangis ketakutan sambil bilang 'aduh. tolong donk. naikkan dikit prestasi anda, soalnya hasil dari unit mu ini menolong sekali pencapaian saya. saya dimarahin bos nih'. Coba ingat. Kejadian ini sudah lumrah kita dengar. Atasan kita, yang sudah kita anggap orang punya otoritas ternyata punya ketakutan besar atas sesuatu yang bakal menimpanya. Kalau di Asterix Obelix ini adalah traumanya orang orang Galia karna langit akan runtuh menimpa. Kalau kejadian ini benar benar anda alami. Tenang saja. Sampaikan saja negosiasi : 'oke, saya naikkan. Sejentikan jari saya bisa menambah tujuh puluh lima persen prestasi. Dan itu akan menjaga kursi bapak'. Tentu si 'bos' (perhatikan tanda kutipnya), bakal berbinar matanya dengan bilang gini 'apa yang bisa saya lakukan untuk kalian ?'. Well. Siapa yang bos sekarang ?

Anda bisa sampai ke level seperti itu ? Level dimana anda punya bargaining position dibanding bos anda sendiri ? Jawabnya ada di anda sendiri. Bukan di saya. Apalagi di dukun Panoramix dari Galia itu.
Syaratnya gampang. Ketik reg spasi bos kirim ke... hehehee.. bayangin bos, bapak bapak Paranormal saja pun sudah menggunakan multimedia untuk jualan. 'Anda tidak cocok bekerja di air. Anda cocoknya bekerja dagang'. Lah kita ? jangankan multimedia, alat kerja paling sederhana di kantor saja ga menguasai. Gimana mau jadi bos ?
Untuk menjadikan diri kita bos. Lakukanlah hal hal sederhana seperti ini.

1. Kuasai pekerjaan dibanding yang bisa dilakukan bos.
Jangan biarkan bos kita menguasai lebih dari yang kita kuasai atas pekerjaan inti unit kita. Kalaupun anda adalah pegawai yang paling rendah di unit anda, jangan pernah biarkan bos anda atau orang lain jauh lebih menguasai pekerjaan dibanding anda sendiri. Kekuatan tawar anda ada di situ. Bobot perlu tidaknya anda ada di situ. Kalau semua orang punya kemampuan yang sama dengan anda, kejadiannya bikin miris. Anda ada atau tidak ada, ga ada bedanya.

2. Kuasai unit anda

Ciptakan suasana dimana anda berposisi sebagai orang yang paling dipercaya sebagai pengambil keputusan dibanding bos anda sendiri. Jangan lupa, orang kita ini masih primordial dan konservatif. Bos nya si bos tentunya tidak mampu memerintahkan apapun selama bosnya langsung tidak ngomong apa apa. Jagalah ini. Anda harus menjadi leader di tengah tengah team. Untuk menjadi leader sejati tentulah harus memiliki beberapa syarat. Pasti sudah tau kan ? Minimal, untuk jadi leader, bisalah jadi contoh yang kata orang bule 'role model' bagi orang lain. Kalau tak bisa dari cara omong, ya dari cara pakean lah. Jangan pulak belagak leader tapi sepatu saja pun tak pernah disemir. Syarat lain, tunjukkanlah bahwa kita bisa memberi solusi untuk orang lain. Nah ini kan persyaratan yang berat. Berarti kita harus menguasai penuh pekerjaan semua orang. Jangan biarkan terbuka akses yang lebar dari bos anda ke unit sendiri. Sekali dibypass diemin. Duakali dibypass bos maklum. Kalau sudah lebih dari dua kali dibypass bos sendiri, alamat hilanglah marwah anda di depan anggota team.

3. Happy menerima order bos

Syarat seorang bos adalah tidak pernah menunjukkan warna hati dalam kondisi apapun ke orang mana pun. Termasuk bos sendiri. Ada order telan saja habis. Mau masuk akal atau tidak masuk akal, selama ini perintah bos, dan inline dengan visi perusahaan anda ya, sikat habis. Anda lagi cape berat, lagi lesu habis karna tugas kemaren belum selesai, tinggal kasih respon 'ada lagi bos ? sini saya selesaikan segera. Siap bos !' Jangan pedulikan anda sedang terlibat dalam case 'pegawai yang baik adalah pegawai yang akan dirugikan'. Masih ingat ini kan? Itu lo, kondisi dimana seorang pegawai akan luluh lantak kecapean tapi kariernya mentok. Karna hanya dia yang bersedia menerima order apapun. Baik sekali. Biarin saja kita menanggung ini. Toh di pikiran kita sudah tertanam : 'he is the boss. saya harus patuhi'.

4. Jangan pernah mengeluh
Kalau resources anda kurang, anda harus bersyukur. Kalau saya, resources kurang ini menjadi justifikasi buat saya (dalam hati lo ya) untuk menghibur diri pada saat saya tidak mampu melampaui sesuatu. 'Ya wajar donk kita engga mampu, wong mobil aja cuman dua unit'. Kalau mobilnya ada empat, anda mau bilang apa lagi ? pasti nyari alasan yang lain.

Calon bos tidak akan pernah mengeluh atas kekurangan apapun. Kalau merasa kurang kurang, diskusikan. Tapi tidak dalam konteks mengeluh. Kalau anda mengeluh maka anda sudah tidak layak lagi menjadi boss.
Cape kerja tapi karier anda atau hasil yang didapat tidak sebanding ? happy saja bos. Kita kan bukan orang upahan. Artinya kerja karna nyari bayaran. Kita kan bos. Kita sendiri yang mencari warna hati.
Jadikan diri anda bos. Tanpa harus menduduki meja yang lebih lebar. Punggung kursi yang lebih tinggi. Penghasilan yang lebih besar. Anda bos ketika anda sudah merasakan bebas melakukan segala sesuatu dengan cara yang benar. Well. You are a real boss ! Congratulation !

Senin, 08 September 2008

* MENJUAL, PASTIKAN BERHASIL

Yang paling pertama muncul dalam pikiran kita, pada saat ditanya 'mau bisnis apa ?', adalah jualan. Jualan memang bermakna sangat sederhana. Sediakan barang, tetapkan harga, tentukan berapa untung yang mau diambil, dan terakhir cari pembeli ! a simple like that. Simple ? bisa iya, bisa tidak.
Jualan. Mau jual materi dalam bentuk barang atau pun jasa sama saja mudah nya dan sama juga sulitnya.

Kalau demikian, seharusnya tidak akan ada orang yang gagal berbisnis jualan donk. Faktanya, kelihatannya lebih banyak yang tidak berhasil dibanding yang sangat sukses. Lantas masalahnya dimana ?

Coba kita bedah beberapa hal yang sangat sederhana.

Gambar ini adalah gedung QVB (Queen Victoria Building) berada tepat di downtown Sydney. Gedung ini menggambarkan kesempurnaan teori jualan maupun marketing. Tapi anda tau ? banyak 'perusahaan' yang membuka gerai di gedung supermewah ini (oya, waktu itu aku ketemu Tamara Geraldine yang 'sarap' itu :)) sama sekali tidak mendapatkan kunjungan dari pembeli. Aku menemukan banyak sekali gerai yang hanya dikunjungi sebiji orang. Well kurangnya dimana ? Beberapa kemungkinan yang ku dapatkan adalah ini.

Target Logically. (engga usah ke gramedia, tidak ada bukunya kok. baca artikel PECAL:blogger)
Pengertian ku tentang ini adalah. Apakah logika yang kita ambil atau mainkan sewaktu memutuskan untuk memilih barang dagangan yang akan ditonjolkan di tempat tertentu, sudah sesuai atau masuk akal dengan kondisi market ? Kondisi dalam hal ini adalah tipe pengunjung, tingkat ekonomi pengunjung dan yang lebih penting motivasi pengunjung ke gedung.

Anda mau jual apa. Mau jual barang high-end tech ? mid-end tech atau low-end technology. Kita harus mengambil logika yang sesuai. Misalkan saja produk high tech sekarang yaitu Internet. Let say produk Speedy nya Telkom. Pertama sekali kita harus mengerti produk seperti apa speedy ini. Okelah kita tidak paham teknologinya. Minimal jangan terlalu bodo lah di hadapan orang yang akan menerima 'penawaran' dari kita. Seminimal mungkin, berusahalah untuk memahami istilah istilah dunia per-intenet-an. Apa itu download, upload, speed, bandwith, dan content. Akan sangat aneh kalau ada orang dengan pakaian parlente, bawa notebook Pentium 10 (ada tidak ya ?) tapi pas ditanya kepanjangan 'http', eee yang nongol malah 'oon' nya.
Ini sih sama aja dengan orang lagi terbatuk batuk nawarin obat batuk manjur.Kemudian mengenai logicnya. Kita kan mau jual speedy nih. Lihat dulu lah berapa sih rata rata konsumsi penggunaan telekomunikasi mereka. Jangan sampai tagihan teleponnya saja tidak pernah mencapai seratus ribu perak, malah ditawarin habis habisan. Jangankan ngerti speedy. Bingung dianya. Agak rumit ya. Untuk point ini coba gunakan logika begini. Jangan pernah menjual barang yang kontradiktif dengan kondisi calon pembeli atau target yang kita tetapkan. Sebagai contoh, jangan tawarkan asuransi kepada orang yang fanatik dengan agamanya. Jangankan tandatangan polis, dapat nasehat agama lue !


Logically Strategy.
Kemudian kita bicara strategi. Atau bahasa singkatnya cara. Perlu diingat : tidak ada cara yang benar. Yang ada adalah cara yang tepat atau pas.

Cara apa yang kita pilih untuk menjamin supaya upaya kita untuk memberhasilkan kegiatan menjual ini tidak terlalu berat. Tetapi menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Menurut aku, kita harus lihat sepenting apa barang dagangan ini di mata orang. Dan sepenting apa orang itu di mata kita sebagai penjual barang dagangan. Tingkat kepentingan ini pun berhubungan sangat erat dengan tersedia tidaknya barang dagangan yang sejenis yang disediakan orang lain. Kalau bahasa marketingnya kompetitif. Ada tidak barang kompetitif kita. Kalau tidak ada, ini sama dengan pas di tengah hujan lebat, hanya kita satu satunya orang yang berdiri di pinggir jalan dengan menggunakan payung lebar. Maka orang orang di sekitar kita, tanpa pikir panjang akan berusaha berada di dekat kita. Dalam kondisi ini, bargaining posisi kita dalam posisi baik. Ini seperti jaman monopoli dulu. Apa saja kita lakukan, barang apa saja kita jual. Enak tak enak. Bagus tak bagus, dijamin laku !
Melanjutkan cara tadi. Kita bisa bermain di ruang harga. Bisa bermain di ruang kecepatan delivery. Bisa juga di kualitas. Dan, ini yang penting yang sering dilupakan, bisa bermain di kecepatan layanan purna jual.

Cara mana pun kita pilih harus sudah melalui pertimbangan logika. Bukan asal tebak. Ada orang bilang, barang 'anu' sudah tak laku. Tak laku ? siapa bilang ? daptar antrian peminta masih panjang. Di lain kasus ada orang yang rela membayar lebih mahal dari price list demi mempercepat mendapatkan barang yang diinginkan. Coba lihat fenomena Innova tahun 2005. Gila. Harganya mahal. Ngantrinya berbulan-bulan. Pake uang pelicin lagi. Hanya untuk mengecilkan nomor antrian.

Sebelum sampai pada pilihan cara. Pastikanlah bahwa harga sebenarnya tidak menjadi masalah di pasar. Kalau sudah pasti, marilah main di harga. Yakinkan lagi bahwa memang barang dagangan kita, seumpama speedy tadi, memang sedang tidak ada pesaing. Tinggal bungkus atau kemasan barangnya diperindah. Ini kemasan dalam arti harfiah lo ya. Percantik sedikit iklan iklan promo nya.
Akan aneh sekali kalau kita tergila gila pada cara ‘harga’ padahal orang tidak mempermasalahkan harga. Belum apa apa sudah banting harga, malah bikin orang jadi ngeri. ‘lah, dia jual barang rongsokan bukan ya ?’
Atau. Kita bermain cara kemasan. Padahal target anda tidak pernah mempermasalahkan kemasan.
Lantas cara apa ? Yang perlu kita lakukan adalah.

1. Information Gathering.
Kumpulkan sebanyak banyaknya informasi dari lapangan. Anda mau jual bawang merah. Coba hitung berapa rumah makan yang butuh bawang goreng. Berapa rumah tangga yang bawang bulat atau lonjong. Lebih diminati mana. Bawang merah pipilan atau bawang merah masih di tandan. Kalau yang ini, pak Harmoko lah pakarnya. Menteri informasi harga bawang itu.
Jadi jangan salah. Cape cape menurunkan harga. Menciptakan kerugian luar biasa di kantong sendiri, padahal yang kita jual itu yang tidak dibutuhkan. Anda mengisi stock gudang dengan bawang merah bulat, padahal yang dibutuhkan bawang merah lonjong. Yang biasa dijadikan bawang goreng itu lo.

2. Salah jalan dan jalan benar.
Banyak sekali orang melupakan hal hal yang prinsipil. ‘Sudahlah, harga kita masih di bawah harga competitor. Siapapun yang jual sudah tentu bakal diterima pasar’. Ge er. Ge er sekali kita. Selain ge er, kita sudah underestimate dengan target. Kita pikir. Cara kita adalah segala galanya. Mau dikasih gratis pun, kalau yang kita suruh nawarin barang ke orang bukan yang tepat. Maka barang dagangan anda akan ditinggalkan. Saya berani taruhan. Eh, jangan taruhan lah. Ga baik.
Jangan menugaskan orang yang tidak tepat. Ini namanya salah jalan. Anda ngamuk setengah mati ke petugas. ‘Macam mana nya. Jual seratus potong saja tak mampu’. Gimana mau mampu mas. Wong yang anda suruh jualan itu mampunya cuman nongkrongin mesin printer. Atau orang yang gapenya (kata betawi) cuman pegang obeng dan alat solder. Disuruh jualan. Bukannya laku. Yang ada beliau ini minta biaya penggantian sandal jepit 5 pasang seminggu. Orang kerjanya cuman bolak balik doank. Mana dia ngerti memulai jualannya.

3. Cara panik dan tidak panik
Cara terbaik buat saya adalah menetapkan komposisi perencanaan dan aksi. Saya adalah orang yang konservatif. Yang mendahulukan perencanaan matang dibanding grasa grusu langsung terjun ke lapangan. Saya senang dengan komposisi 80 : 20. Delapan puluh persen adalah bobot perencanaan, termasuk di dalamnya evaluasi pasca perencanaan. Sisanya adalah aksi. Setiap komitmen yang sudah ditetapkan harus. Ulangi Harus dilakukan evaluasi menyeluruh. Target yang dicapai 1.000 kilo. Yang berhasil terjual. 250 kilo. Jangan cuman dinyatakan begini ‘sayang pak, target kita tidak tercapai’. Waduh, enak banget kerja kaya gini. Target ditelan mentah, pas gagal cuman dibayar senyum. Pas ditanya kenapa tidak tercapai ? ………… tidak ada jawaban ! Hebat ya. Lebih hebat lagi, ternyata yang nanya juga bingung mau nanya apa. Malah ikutan memuji. Hebat juga ini anak. Sudah tidak mampu malah bikin aku bingung.

Saya mau tekankan begini. Jangan pernah panik kalau pada suatu periode anda tidak mampu melampaui target yang sudah ditetapkan. Panik adalah kata haram buat bisnis. Saking paniknya anda, maka dalam waktu yang menurut anda sangat kritis. Semua orang anda suruh jualan. Supir jualan. Klining serpis jualan. Manager keuangan yang harusnya memang adanya di dalam ruangan AC untuk memelototi duit, juga jualan. Giliran pasar yang bingung. Kemaren aku ditawarin sama si Polan. Hari ini si Anu. Eh, tadi siang malah Borjong yang datang. Perusahaan mereka itu PT. Panik Jaya kayanya ya.

Dari panjangnya kalimat di atas. Pendek katanya hanya begini. Cari tau kenapa tidak laku. Dimana tidak lakunya. Siapa yang salah target. Siapa yang tidak mengerti target. Oya target itu adalah sasaran. Baik sasaran jumlah maupun pasar. Siapa yang harus wajib melampaui target. Siapa yang boleh dapat sedikit.
Kemudian, dan ini yang paling penting. Tidak laku karma tidak dibutuhkan atau karma adanya ‘black campaign’ dari orang lain. Black campaign ini bisa jadi adalah pengkonsumsi barang dagangan kita yang kecewa setengah mati atas layanan purna jual. Katanya delivery perbaikannya sehari. Aku tidak butuh perbaikan yang cepat. Asal ku pandang saja batang hidungnya. Sudah cukup lah. Itu menunjukkan ada concern dari penjual terdahulu. Anda mau tau apa yang disampaikan secara jujur, yang akhirnya berubah menjadi black campaign ? ‘ente mau pake produk si Badu ? jangan lah. Kecewa nanti ente. Manisnya pas deal kontrak saja. Setelah itu anda dicerai’. Mak jang. Macam artis saja.

Kalau sudah begini. Agak terbuka mata kita ya. Berarti jualan itu gampang donk. Siapa bilang ? Jualan itu sulit. Coba aja kalau tidak percaya.

Rabu, 03 September 2008

* TELEVISI BERBAHAYA

......... Televisi itu seperti benda perlu tak perlu. Dibilang tak penting, ya penting juga. Dibilang penting, tak penting kali pun. Untuk kita orang yang butuh tambahan isi pikiran dan materi omongan. Televisi pasti dijadikan barang kebutuhan primer. Malah bisa mengalahkan kebutuhan primer lainnya seperti makan.
Untuk omak omak (baca:ibu ibu). Jelaslah televisi menjadi teman curhat yang paling setia. Sayangnya memang cuman tipinya saja yang curhat. Ibu ibunya si tinggal menikmati. Kalo mau ketawa silahkan ketawa. Tapi kebanyakan yang dicari justru yang banyak nangis nangisnya.

Padahal benda ini cuman kotak kecil. Cuman diisi gambar gambar bergerak. Tapi, sadar atau tidak benda ini bisa merubah cara pikir orang. Engga perduli itu anak kecil atau orang yang sudah bukan lagi anak kecil. Pilihan benar salah bisa ditentukan oleh televisi itu sendiri. Bukan oleh nasihat orang tua. Pemimpin agama kita, bahkan guru atau dosen sekalipun.
Siapa yang bilang bahwa hidup 'menyimpang' itu adalah suatu hal yang lumrah dan wajar ? tidak pernah ada, sebelum televisi merubah paradigma kita secara ekstrim. Dulu, perempuan yang berusaha tampil seperti laki-laki merupakan 'bencana' pada keluarga. Laki laki yang menonjolkan kecantikan perempuan yang tak pernah dimilikinya, adalah aib besar bagi keluarga dan lingkungan sosial. Itu masih masalah seksualitas.

Bagaimana dengan masalah norma lain ? Perkawinan. Kawin cerai sekarang merupakan hal biasa. Dan banyak bibir yang mudah sekali bilang 'mungkin Tuhan menginginkan kami bercerai'.
Televisi. Merubah itu semua. Sim salabim ! semudah itu.

Aku sendiri. Secara pribadi mengalami ketakutan yang luar biasa. Ketika menemukan semakin hari, nilai moral dan kebenaran semakin kabur.

Fenomena Gay sebagai Gaya Hidup.

Ivan Gunawan sekarang menjadi idola. Eko Patrio semakin laris. Ruben, Olga, Wendy, banyak lagi artis yang dulu mungkin miskin papa. Tiba tiba menjadi kaya raya dengan cara merubah nilai moral yang ada !

Perempuan saja, tidak akan berani membuka bagian dada di depan jutaan orang yang menonton. Ivan Gunawan. Yang perempuan bukan, laki laki pun diragukan, tanpa moral membuka dadanya di depan banyak orang. Termasuk anak-anak dan remaja.

Emang masalahnya dimana ? Tidak ada masalah kalau Ivan menegaskan bahwa dia tampil sebagai laki laki tulen. Ini kan, dia berusaha menunjukkan bahwa dia adalah perempuan. Kasihan sekali Ivan.

Ivan, Eko, Olga dan kawan kawan para 'gay' (sengaja pake code on code, karna hanya mereka yg tau mereka gay atau bukan), pastilah tidak punya hutang moral apa apa demi mengejar kontrak yang menghasilkan banyak uang. Wajar donk, darimana lagi mereka mendapatkan biaya hidup kalau bukan dari segala cara. 'Melacur' pun mereka lakoni.

Saya kuatir sekali. Para remaja laki-laki yang sedang dalam masa 'transisi'. Mungkin dia akan memilih akan jadi laki laki normal. Atau perempuan sewajarnya, atau akan melakukan perubahan peran ? Menjadi 'transeksual' ?

Ivan dan kawan-kawan akan memberikan ketegasan. Udah deh. Gay aja, laku kok. Mereka mana perduli dengan ketakutan orang tua. Kesedihan lingkungan. Bencana alam yang akan dihadapi negeri ini, kalau ternyata kehidupan gay menjadi trend. Bahkan menjadi trendsetter ?

Kita tidak boleh mempersalahkan apalagi mengajak Ivan dan kawan kawannya kembali 'ke jalan yang benar'.

Sekali mereka berubah, maka RCTI, TRANS, TRANSTIVI dan seluruh stasiun televisi yang tak bermoral itu, akan mengalihkan mata kamera ke figur lain untuk dijadikan model gay.

Semakin ke belakang. Mengerikan sekali ternyata Ivan dan Eko menjadi idola negeri ini. Ala mak.


Trend Perceraian.

Maia mau cerai disiarkan. Andara Early cerai disiarkan. Alya rohali, siapa itu istrinya anggota DPR yang akhirnya memacari anak perawan orang yang putri Indonesia itu ? cerai disiarkan.

Perempuan, terutama, pastilah takut menghadapi perceraian. Dan atas nama agama dan kesetiaan, akan mempertahankan perkawinan.

Tapi Maia dan kawan kawan merubah itu semua. Cerai adalah pilihan. Dan itu normal.

Orang pun akan gampang berpikir. Kawin aja dulu, ntar kalo ga cocok lagi, ya cerai. Harta dihitung dari sekarang.

Perempuan yang bercerai tidak lagi membawa aib. Tapi membawa keberuntungan. Tengok aja Andara Early. Alya Rohali. Makin laku lo setelah cerai. Maudy Koesnadi makin ga laku, apa harus cerai untuk ngetop lagi ? Ya terserah televisi.

Masih ada waktu menjaga anak anak kita. Menjaga jati diri mereka dan bangsa. Itu terserah kita. Bukan terserah televisi.

Selasa, 02 September 2008

* GOUT (ASAM URAT)

Istilah gout itu berasal dari gutta yang berarti tetesan. Menurut orang jaman dulu gout itu terjadi karna adanya tetesan jahat yang masuk ke dalam sendi.

Asam urat terjadi karna tumpukan asam atau kristal urat pada jaringan, terutama sendi. Menurut dr. H. A. Siregar, hampir 20 persen penderita asam urat juga mengidap batu ginjal.

Bagaimana asam urat bisa kita ketahui ?

Orang yang mengalami kelebihan asam urat, akan merasakan nyeri pada sendi. Biasanya sendi yang diserang adalah pada kaki. Tapi semakin meningkat kadar asam urat, maka sendi yang diserang akan menyebar ke banyak tempat.

Sendi yang terkena serangan akan mengalami pembengkakan dan kulit diatasnya berwarna merah atau keunguan (ini beda dengan group Ungu yang ngetop itu. Jadi jangan senang kalau kulitnya warna ungu. Bukannya fans itu mah, kena asam urat lue !).

Hati-hati. Ada saatnya kadar asam urat yang sudah di luar ambang batas, sangat susah mengendalikannya kembali. Kalau seluruh sendi sudah terkena serangan, maka kejadian pada gambar akan mustahil anda lakukan.

Banyak orang memandang remeh asam urat ini. Padahal akibat pengendapan kristal urat idi dalam sendi dan otot yang terus berlanjut, akan sangat membatasi pergerakan sendi. Para penderita asam urat pasti sudah bisa menceritakan rasa nyeri dan penderitaan yang mereka nikmati hari hari.

'Warning' atas asam urat sudah harus kita ketahui, setelah hasil periksa darah menunjukkan kadar asam urat > 7.5 mg.

Darimana negara asam urat ? (maksudnya apa penyebab asam urat).

Asam urat Primer.
Asam urat primer adalah gout yang asalnya tidak diketahui. Tapi biasanya didiagnosa sebagai akibat dari gangguan atau kelainan proses metabolisme tubuh.

Asam urat Sekunder.
Ini jenis gout yang penyebabnya dapat diketahui. Beberapa penyebab yang sudah ditemukan adalah asupan yang tinggi dari makanan yang mengandung purin.

Jenis-jenis makanan mengandung protein purin.
Beberapa jenis makanan yang diketahui mengandung jenis protein purin yang tinggi adalah : Usus (854 mg/100 gram), babat (470 mg/100 gram), daging sapi (385 mg/100 gram), paru (398 mg/100 gram), otak, ginjal, daging babi, daging kambing, siput, udang, sarden, jamur kering, dan tape. Selain itu, jenis kacang-kacangan yang mengandung protein purin yang tinggi adalah kacang tanah (236 mg/100 gram), bayam (290 mg/100 gram), kangkung (298 mg/100 gram), dan lain-lain.

Melihat banyak 'resiko' di atas, apakah kita harus membuang mereka dari daftar menu makanan harian ? Kayaknya tidak lah ya. Kita tinggal pilih pilih dan takar kadar asam urat yang akan kita asup. Di atas sudah dijelaskan kadar purin beserta satuan berat sumber protein purinnya.

Bagaimana pencegahan dan penyembuhannya ? Silahkan hubungi dokter terdekat. Langsung konsultasi saja mas. Kalau repot bolak balik ke dokter. Tinggal klik disini http://www.biomagworld.com/. Jangankan asam urat. Nasib kita yang rada asam pahit juga bisa disolusi.

Berarti, selamat tinggal asam urat.

Senin, 01 September 2008

* RAMADHAN FAIR DI MEDAN

Sempatkan waktu ke Medan. Terutama pas bulan puasa macam sekarang ini. Entahlah di kota lain ada atau tidak, tapi di Medan, bulan puasa ini tidak boleh dilewatkan begitu saja.

Tempat yang paling pas untuk dikunjungi pada bulan puasa seperti sekarang, adalah Mesjid Raya Medan. Ada jalan diantara Mesjid Raya Al Ma'sum yang terkenal itu, dan Kolam Putri Sultan yang di depan Mesjid Maha Besar tadi.

Di jalan ini, sepanjang bulan puasa Agustus 2008 (ini sudah ke-lima lo) digelar festival kuliner terbesar. Mungkin di dunia. Saya berani mengklaim terbesar di dunia. Karna festival ini diadakan justru pada bulan puasa. Bayangkan hebatnya penggagas acara. Bisa-bisanya memindahkan kebiasaan ribuan keluarga yang seharusnya berbuka bersama di rumah, menjadi berbuka di 'tengah jalan'. Bayangkan.

Di sini, atau di sana tepatnya ya. Kan kita di kantor pas baca ini. Selain makanan yang 'nendang' rasanya, kuping kita bisa di'tuning' sedikit. Siapa yang tidak kangen sama mas Ebiet G Ade 'tanya rumput yang bergoyang' ? Beliau bakal manggung di panggung ramadhan fair ini.

Oya. Beliau tidak sendiri. Opick akan hadir di sana. Anda tahu ? saya ini seorang Kristen. Tapi salah satu penyanyi favorit saya adalah Opick. Dan lagu yang saya suka adalah Tombo Ati. 'Obat hati.. ada lima perkaranya.. dst...' Oi makjang, indahnya harmoni lagu ini.

Judulnya memang Ramadhan Fair. Tapi jangan kuatir. Festival kuliner besar ini layak dikunjungi oleh semua agama. Nuansa toleransi beragamanya sangat tinggi. Saya biasa mengunjungi tempat ini setiap tahun dengan anak istri. Sewaktu saya nanya 'saya bisa cicipi engga ?'. Padahal waktu berbuka belum tiba lo. Saya pikir jawabannya akan melarang. Tapi, luar biasa mereka dengan ramah bilang gini : 'boleh pak, silahkan. tapi agak ke belakang ya'.


Selain festival ramadhan ini. Agak menyeberang dari lokasi kuliner, ada jalan semi protokol yaitu jalan Halat. Di sepanjang jalan legendaris yang diapit Yuki Simpang Raya dan Madani Hotel ini, berbaris puluhan penjual makanan pembuka. Anda mau tau rasanya sate kepiting goreng ? Ke sana 'deh'. Buruan, jangan sampai ramadhan berlalu begitu saja.

Untuk memastikan dan membuktikan omongan saya, siapapun yang punya akses ke pak Bondan 'maknyos dua jempol' Winarno, silahkan ajukan tantangan saya supaya beliau bikin acara live di sana.